1.
Pengertian Bilangan Oksidasi
Bilangan
oksidasi adalah suatu bilangan yang
menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron
dalampembentukan suatu senyawa.Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya
elektron yang dilepasatau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda
positif maupun negatif.
2.
Penentuan Bilangan Oksidasi Suatu Unsur
Kita dapat menentukan besarnya
bilangan oksidasi suatu unsur dalamsenyawa dengan mengikuti aturan berikut ini
(James E. Brady, 1999).Aturan penentuan bilangan oksidasi unsur adalah:
a. Unsur bebas (misalnya H2,
O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilanganoksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H mempunyai
bilangan oksidasi = +1, kecuali dalamsenyawa hidrida, bilangan oksidasi
H = –1.
Contoh:
- Bilangan oksidasi H dalam H2O,
HCl, dan NH3 adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH,
NaH, dan CaH2 adalah –1
c. Umumnya unsur O mempunyai
bilangan oksidasi = –2, kecuali dalamsenyawa peroksida, bilangan
oksidasi O = –1
Contoh:
- Bilangan oksidasi O dalam H2O,
CaO, dan Na2O adalah –2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2,
Na2O2 adalah –1
d. Unsur F selalu mempunyai bilangan
oksidasi = –1.
e. Unsur logam mempunyai bilangan
oksidasi selalu bertanda positif.
Contoh:
- Golongan IA (logam alkali: Li, Na,
K, Rb, dan Cs) bilanganoksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be,
Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilanganoksidasinya = +2
f. Bilangan oksidasi ion tunggal =
muatannya.
Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam
ion Fe2+ adalah +2
g. Jumlah bilangan oksidasi
unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh:
- Dalam senyawa H2CO3
berlaku:2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi
unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.
- Dalam ion NH4+
berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
Contoh:
Tentukan bilangan oksidasi unsur
yang digarisbawahi pada senyawa berikut.
a. Fe2O3
b. H2O2 c. MnO4
Jawab:
a. Fe2O3
bilangan oksidasi O = –2 (aturan c)
2 biloks Fe + 3 biloks O = 0
2 biloks Fe + 3(–2) = 0
2 biloks Fe – 6 = 0
2 biloks Fe = +6
BiloksFe =+6/2
BiloksFe = +3
b. H2O2
biloks H = +1 (aturan b)
2 biloks H + 2 biloks O = 0
2(+1) + 2 biloks O = 0
+2 + 2 biloks O = 0
2 biloks O = –2
biloks O = –1
c. MnO4–
biloks O = –2 (aturan c)
biloks Mn + 4 biloks O = –1 (aturan
h)
biloks Mn + 4(–2) = –1
biloks Mn – 8 = –1
biloks Mn = –1 + 8
biloks Mn = +7
- · Aturan 1:
Bilangan oksidasi sebuah atom dalam
sebuah unsur bebas (tidak terikat) adalah nol
- · Aturan 2:
Jumlah
bilangan oksidasi semua atom dalam sebuah molekul atau satuan rumus adalah nol.
Untuk sebuah ion, jumlah bilangan oksidasi sama dengan muatan ion tersebut,
baik besar maupun tandanya, tanpa memperdulikan apakah ion tersebut terdiri
dari atom tunggal ataukah terdiri dari dua atom atau lebih.
- · Aturan 3:
Dalam
senyawanya, logam-logam alkali (Golongan 1A dalam table berkala) yaitu: Li, Na,
K, Rb , Cs ,Fr. Mempunyai bilangan oksidasi +1 dan logam logam alkali tanah
(golongan IIA dalam tabel berkala) yaitu Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra mempunyai
bilangan oksidasi +2
- · Aturan 4:
Dalam senyawanya, bilangan oksidasi
hydrogen adalah +1, sedangkan untuk fluor : -1
- · Aturan 5:
Dalam senyawanya oksigen mempunyai
bilangan oksidasi -2
- · Aturan 6:
Dalam
senyawa biner dengan logam, unsur-unsur golongan VII A, mempunyai bilangan
oksidasi -1, golonga VIA : -2, Golongan VA : -3
Bila ada dua aturan dapat muncul
berlawanan dengan yang lain, ikuti aturan yang muncul lebih dulu dalam
daftar.
Sumber : http://chemistry35.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar