Jumat, 02 November 2012

Penamaan Senyawa Biner


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur. Pembentukan senyawa dapat melalui berbagai macam bentuk ikatan kimia seperti ikatan ionic dan ikatan kovalen.


Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner  adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur,misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan metana (CH4).

1. Rumus Senyawa
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F



Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2
2. Nama Senyawa
Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh:
• HCl = hidrogen klorida
•H2S = hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut.

1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka

Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida.
Contoh:
• CO  = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu)
•CO2 = karbon dioksida
•N2O  = dinitrogen oksida
• NO  = nitrogen oksida
•N2O3 = dinitrogen trioksida
•N2O4 = dinitrogen tetraoksida
•N2O5 = dinitrogen pentaoksida
•CS2 = karbon disulfida
• CCl4 = karbon tetraklorida
(Ralph H. Petrucci – Suminar, 1985)

c. Senyawa Umum
Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan diatas. Contoh:
•H2O = air
•NH3 = amonia
•CH4 = metana

 


  • ·         Penamaan senyawa Biner Ionik
Untuk penamaan senyawa biner ionic yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu unsur bukan logam, mula-mula dituliskan nama logam tanpa modifikasi dan diikuti dengan penamaan unsur bukan logam melalui pemberian akhiran “ida”
KCI         : Kalium Klorida
MgF2        : Magnesium Flourida
K2O        : Kalium oksida
Senyawa ion walaupun terdiri dari ion positif dan ion negative tetapi secara keseluruhan bermuatan nol. Satuan rumus harus mengandung ion positif dan ion negative sedemikian rupa sehingga jumlah muatan bersihnya : nol. Unsur-unsur tertentu dapat mempunyai lebih dari satu bentuk ion. Untuk menyatakan perbedaan rumus dan nama-nama senyawa, dalam hal ini kita tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tersebut. Ada dua system penulisan yang umum dipergunakan :
1.       Penamaan dengan penulisan bilangan oksidasi memakai angka romawi (SISTEM STOCK)
2.       Penamaan dengan system akhiran “O” untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih rendah, akhiran “I” untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih tinggi.

  • ·         Penamaan Senyawa Biner Kovalen
Penamaan senyawa biner kovalen yang terdiri dari unsur non-logam dengan unsur logam, mula-mula dituliskan unsur dengan bilangan oksidasi positif. Misalnya kita tuliskan HCl bukannya ClH. Penamaan dilakukan dengan dasar pemberian awal yang menyatakan jumlah relatif tiap jenis atom dalam sebuah molekul pemberian awalan dengan mempergunakan :
·         Mono                      : 1                                          Hepta                     : 7
·         Di (bis)                   : 2                                          Okta                       : 8
·         Tri (tris)                  : 3                                          Nona                      : 9
·         Tetra (tetrakis)        : 4                                          Deka                      : 10
·         Penta (pentakis)      : 5                                          Undeka                  : 11
·         Heksa (heksakis)    : 6                                          Dodeka                   : 12
Awalan yang berada dalam kurung kini jarang dipergunakan dan lebih banyak dipakai dalam penamaan senyawa kompleks. Jadi untuk dua oksidasi utama belerang dapat kita tulis
SO2 : belerang dioksida atau berdasarkan system stock : belerang (IV) oksida
SO3 : belerang trioksida atau berdasarkan system stock : belerang (VI) oksida
Sistem awalan dapat menunjukkan hubungan antara nama dan rumus dengan tepat,sedangkan  system stock ternyata tak selalu dapat menampakkan hubungan nama dan rumus.
Br2Br4 : berdasarkan system awalan dinamakan diborontetrabromida, sedangkan menurut system stock dinamakan Buron (II) bromide. Nama Boron bromide dapat drancukan dengan BBr2 : Bebera[a contoh penamaan dapat dilihat pada tabel  dibawah ini
·         Penamaan Asam-asam Biner
Ada segolongan biner kovalen yang dalam keadaan tertentu dapat melepaskan ion-ion hydrogen (H+) sehingga senyawa tersebut dikenal sebagai suatu “asam”. Asam-asam biner penting sangat terbatas jumlahnya. Penamaannya berdasarkan gabungan dari awalan “hidro” dengan nama bukan logam yang diberi akhiran “at”

Sumber : http://chemistry35.blogspot.com 

3 komentar: